Minggu, 01 Desember 2013

fungsi pemasaran


PAPER
PEMASARAN HASIL PERTANIAN
“ FUNGSI PEMASARAN ”

Description: Description: index.jpg

Disusun Oleh :

ARGA YONIX WITRASMA         (125040101111059)
MAYANG TRISDIANAWATI      (125040101111078)
CYNTHIA DESY SUKSESI           (125040101111079)
MOH FAIZUN A.W                         (125040101111081)
MOCHAMMAD ALIMI                 (125040101111106)


PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2013



A.     PEMASARAN.

Istilah pemasaran seringkali diidentikkan dengan penjualan barang dan jasa. Persepsi demikian sangatlah keliru sebagai penjualan merupakan aktifitas terpenting dari pemasaran atau penjualan yang merupakan salah satu dari macam-macam fungsi yang harus dilaksanakan oleh pihak yang memasarkan.
Kosep penjualan biasanya dipakai lebih agresif terhadap produk-produk yang tidak dipikirkan atau tidak dicari oleh pembeli (contoh; jasa asuransi). Sedangkan konsep pemasaran lebih ditekankan untuk mencapai tujuan perusahan tergantung pada penentuan kebutuhan, keinginan pasar sasaran dan pemberian kepuasan secara lebih efektif dan efisien daripada yang dilakukan oleh para pesaing. Kalau konsep penjualan sebaiknya jangan diterapkan pada organisasi nirlaba seperti partai politik, itulah perbedaannya.
Bagian pemasaran dalam suatu perusahaan atau organisasi bisnis merupakan bagian yang sangat vital, hal ini dilandasi oleh adanya fungsi-fungsi pemasaran yang dapat membantu perusahaan yang dapat mentransferkan produksi dari tangan produsen ke konsumen. Ada beberapa defenisi pemasaran yang dikemukakan oleh beberapa ahli.
William J. Stanton (Prinsip Pemasaran; 1988: 7), menurutnya pemasaran adalah suatu system total dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang-barang yang dapat memuaskan keinginan dan jasa, baik kepada para konsumen saat ini maupun konsumen potensial.
Dari pemikiran di atas maka, pemasaran diartikan sebagai suatu kegiatan yang berusaha untuk menciptakan hubungan pertukaran antara produsen dan konsumen melalui pengembangan jenis produk, penetapan harga jual, penentuan saluran distribusi dan kegiatan promosi secara terpadu yang terkoordinir dengan tujuan memenuhi dan memuaskan kebutuhan serta keinginan konsumen akan produk dan jasa tertentu pada waktu yang tepat di samping mempertahan konsumen yang ada dan menarik konsumen potensial.
Robert V. Mitehol (Winardi; 1991: 4) mengatakan bahwa pemasaran adalah usaha pembelian dan penjualan dan mencakup aktivitas komersial yang berhubungan dengan arus barang dan jasa antara produsen dan konsumen. Sedangkan The American Marketing Association Board Approves News Marketing Definition, mengemukakan “ Marketing is the process of planning and executing the conception, pricing, promotion and distribution of ideas, good and services to create excenges that satisfy individual and organitation objectives ”. yang artinya kurang lebih demikian, “ pemasaran adalah suatu proses dan pelaksanaan konsepsi , harga , promosi dan distribusi dari gagasan, barang maupun jasa yang dapat memuaskan sasaran baik secara pribadi maupun secara organisasi ”  (Marketing News; 1 Maret 1985).
Dari kedua defenisi tersebut dapat disimpulkan bahwa pemasaran diartikan sebagai kegiatan pendistribusian barang dan jasa dari produsen ke konsumen, baik yang dilakukan oleh badan usaha (perusahaan) maupun perseorangan yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen yang dilakukan, melalui suatu system kerja dan pengelolaan aktivitas pemasaran secara efektif dan efisien.
Berpola pada asumsi bahwa pemasaran merupakan alat yang sangat penting bagi keberhasilan perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya, dan mendapatkan laba serta pengembangan perusahaan maka, setiap perusahaan harus mampu merebut setiap peluang pasar atau kesempatan usaha yang ada untuk memaksimalakn laba usaha. Hal ini dilakukan dengan mendayagunakan semua aktifitas pemasaran dan pemanfaatan seluruh sumber daya yang dimiliki perusahaan dalam kegiatan pemasaran untuk memnuhi dan memuaskan kebutuhan serta keinginan konsumen sekaligus menarik konsumen potensial.
Untuk menciptakan harapan nyata berupa memaksimalkan laba lewat pemuasan konsumen, maka segala aktifitas pemasaran yang dilaksanakan perusahaan haru berpijak pada konsep pemasaran sebagai satu-satunya falsafah bisnis.
Ada beberapa unsur yang terkandung dalam konsep pemasaran ini antara lain:
1.         Kegiatan pemasaran selalu berorientasi pada konsumen atau pasar.
2.         Volume penjualan yang menguntungkan harus menjadi tujuan perusahaan.
3. Seluruh kegiatan pemasaran dalam perusahaan harus dikoordinasikan dan di integerasi secara organisasi.
Dalam praktek konsep pemasaran sebagai landasan atau filosofi bisnis, bukan merupakan satu-satunya alat untuk mengantisipasi segala kecenderungan tersebut dengan berpola pada kondisi berupa kelamahan dan keunggulan perusahaan serta peluang dan hambatan. Pengetahuan akan kelemahan dan keunggulan serta peluang dan ancaman/hambatan perusahaan, memudahkan manajer perusahaan untuk melakukan tindakan-tindakan dan kebijakan-kebijakan strategis yang tepat yang akan menguntungkan perusahaan.


B.     KONSEP-KONSEP INTI PEMASARAN.

1.      Kebutuhan.
Kebutuhan merupakan konsep pokok yang melandasi pemasaran. Menurut Kotler, kebutuhan merupakan suatu keadaan yang dirasakan tidak ada dalam diri seseorang atau dengan kata lain suatu keadaan merasa tidak memiliki kepuasan dasar tertentu. Kebutuhan bersifat sangat kompleks diantaranya; kebutuhan fisik pokok (sandang, pangan dan papan); kebutuhan social(keamanan, kasih sayang); kebuthan pribadi (pengetahuan dan ekpresi diri). Jadi dapat dikatakan kebutuhan tidak diciptakan oleh pemasar karena sudah merupakan kondisi manusiawi.
2.      Keinginan.
Keinginan merupakan kebutuhan manusia yang dibentuk oleh budaya dan kepribadian individu. Dengan berkembangnya masyarakat menyebabkan makin meluasnya keinginan masyarakat, karena masyarakat di perhadapkan pada objek yang semakin melimpah (barang dan jasa) yang membangkitkan minat serta hasrat mereka.
3.      Permintaan.
Manusia mempunyai keinginan yang hampir tidak terbatas namun, sumber daya mereka terbatas. Jadi kita memilih produk yang menghasilkan kepuasan tertinggi sesuai jumlah uang yang ada. Keinginan konsumen berubah menjadi permintaan serta didukung oleh daya beli, disini konsumen melihat produk berdasarkan unsur “manfaat” sesuai dengan kondisi keuangan mereka.
4.      Produk.
Produk merupakan sesuatu yang ditawarkan kepada masyarakat (konsumen) untuk dimiliki, digunakan atau pun dikonsumsi sebagai pemenuhan kebutuhan atau keinginan. Produk yang ditawarkan tersebut meliputi barang fisik, jasa, orang atau pribadi, tempat, organisasi dan ide.
Produk secara konseptual meliputi Barang, Kemasan, Merek, Label, Pelayanan serta jaminan sehingga memberi suatu kepuasan bagi pelanggan.
5.      Pertukaran.
Pertukaran adalah tindakan untuk memperoleh suatu objek yang diinginkan dari seseorang dengan menawarkan sesuatu sebagai gantinya. Pertukaran dapat dilakukan dalam berbagai bentuk dan syarat-syarat untuk terjadinya suatu pertukaran. Syaratnya yakni harus ada sedikitnya dua pihak, masing-masing pihak harus mempunyai sesuatu yang bernilai bagi pihak lainnya, masing-masing pihak bebas untuk menerima atau menolak tawaran pihak lainnya dan masing-masing pihak harus mampu berkomunikasi.Jadi pertukaran dapat dikatakan menjadi nadi kegiatan pemasaran.
6.      Transaksi.
Transaksi adalah perdagangan nilai antara dua pihak. Ada transaksi yang menggunakan uang dan ada yang tidak melibatkan uang (System Barter).
Dalam transaksi ini, proses komunikasi dapat dipahami yang mana pemasar/produsen merupakan komunikatornya dankomunikannya adalah konsumen. Produk menjadi pesannya, komunikasi pemasaran adalah medianya, feedbacknya adalahperilaku pembelian ulang atau loyalitas produk (system keluhan konsumen). Sedangkan noise terdiri dari produk yang cacat, kadaluarsa serta sulit didapat/terlambat sampai.
7.      Pasar.
Pasar adalah himpunan pembeli nyata dan pembeli potensial atas suatu produk. Menurut Philip Kotler, pasar adalah seluruh konsumen langganan potensial yang mempunyai kebutuhan dan keinginan tertentu yang ingin dan mampu dipenuhi dengan pertukaran sehingga dapat memuaskan kebuthan dan keinginan tertentu.

C.      FUNGSI-FUNGSI PEMASARAN
Menurut William J. Shultz, fungsi pemasaran merupakan kegiatan yang dilakukan dalam bisnis yang terlibat dalam menggerakkan barang dan jasa dari produsen sampai ke tangan konsumen. Dalam konsep fungsi pemasaran Sofjan Assauri (1987: 19) mengklasifikasikan fungsi-fungsi pemasaran atas tiga fungsi dasar yaitu; fungsi transaksi/transfer meliputi : pembelian dan penjualan; fungsi supply fisik (pengangkutan dan penggudangan atau penyimpanan); dan fungsi penunjang (penjagaan, standarisasi dan grading, financing, penanggungan resiko dan informasi pasar).
Adapun fungsi-fungsi pemasaran yang disoroti dalam tulisan ini adalah :
1.     Pembelian (Buying)
Ialah fungsi yang mengikuti aktivitas-aktivitas mencari dan mengumpulkan barang-barang yang di perlukan sebagai persediaan memenuhi kebutuhan konsumen. Fungsi ini pada dasarnya merupakan proses atau kegiatan mencari penjual dan merupakan tibal balik dari kegiatan penjualan (Selling). Untuk itu maka, sangat perlu dipahami kegiatan apa saja yang dapat mengakibatkan orang melakukan pembelian.
2.     Penjualan (Selling)
Mencakup aktivitas-aktivitas yang dilakukan untuk mencari calon pembeli produk yang ditawarkan dengan harapan dapat menguntungkan. Kegiatan penjualan merupakan lawan dari pembelian. Buying tidak akan terjadi tanpa selling demikian pun sebaliknya.
3.     Transportasi
Adalah proses pendistribusian atau pemindahan barang dari suatu tempat ke tempat yang lain.
4.     Penggudangan/ penyimpanan
Ialah fungsi penyimpanan produk yang dibeli sebagai persediaan agar terhindar dari resiko kerusakan maupun resiko lainnya.
5.     Informasi Pasar
Poin ini merupakan fungsi pemasaran yang luas dan penting, karena fungsi ini memberikan informasi tentang situasiperdagangan pada umumnya yang berhubungan dengan produk, harga yang inginkan konsumen dan situasi pasar secara menyeluruh. Menurut Sofjan Assauri (1987: 303) yang dimaksudkan dengan informasi adalah keterangan baik berupa data atau fakta maupun hasil analisa, pertimbangan atau pandangan dari yang menyampaikan mengenai kondisi yang berkaitan dengan kebutuhan dalam pengambilan keputusan.




DAFTAR PUSTAKA

*sumber : dinanovia.lecture.ub.ac.id/files/2010/05/modul-5.doc

 
Copyright 2009 Mohammad Faizun Adi Wijaya. Powered by Blogger
Blogger Templates created by Deluxe Templates
Wordpress by Wpthemesfree